Skadron Udara 8

skadron8

CIPTA SILA SANCAYA DHARMA

Letnan Kolonel Pnb Adam Hardiman Ali, M.Han.
Komandan Skadron Udara 8

Letnan Kolonel Pnb Adam Hardiman Ali, M.Han. (Lahir di Palu, 10 April 1983) merupakan lulusan AAU tahun 2005. Menjadi siswa Sekolah Penerbang (Sekbang) dan diwisuda (Wing Day) sebagai penerbang pada tahun pada tahun 2006, Sekkau 2014, Selanjutnya mengikuti  Seskoad 2019 dan dilantik menjadi Komandan Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja pada tanggal 27 September 2023 sampai sekarang.

Sejarah Singkat

Skadron Udara 8 disingkat Skadud 8 adalah Skadron Udara Helikopter dibawah Komando Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skadron 8 dibentuk bersamaan dengan diresmikannya Wing Operasi 004 pada 25 Mei 1965 dan ber-home base di Lanud Atang Sendjaja Bogor dan mengoperasionalkan jenis Helikopter MI-6. Karena keterbatasan suku cadang maka akhirnya Skadron Udara 8 dibekukan. Berdasarkan Surat Keputusan Kasau Nomor Skep/22/V/1981 Tanggal 20 Mei 1981 dan Instruksi Kasau Nomor Ins/12/VI/1981 Tanggal 14 Juni 1981, Skadron Udara 8 dihidupkan lagi dengan kekuatan pesawat SA-330 Puma.

Skadron Udara 8 berdiri seiring dibentuknya Wing Operasi 004 (Wingops 004) yang membawahi Skadron Udara 6 dengan pesawat Mi-4 dan Skadron Udara 7 pesawat Mi-4 dan SM-1. sedangkan Skadron Udara 8 pertama kali menggunakan pesawat jenis Mi-6 buatan USSR (Soviet). Pesawat Helikopter angkut berat dengan kemampuan muat barang seberat 12.000 Kg, dengan rekor muat barang mencapai 20.117 Kg dan mempunyai 120 tempat duduk terpasang serta memiliki kecepatan jelajah 250 Km/Jam dengan jumlah awak lima orang. Helikopter Mi-6 datang ke Indonesia tahun 1960-an diangkut menggunakan kapal laut dan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dalam bentuk tidak utuh. Dari Tanjung Priok diangkut ke Pangkalan Angkatan Udara (PAU) Cililitan (Lanud Halim Perdanakusuma) untuk dirakit ulang dan siap diterbangkan yang dipimpin oleh Kapten Udara Atang Sendjaja. Seiring dengan waktu dan penggunaan jam terbang serta kesulitan pengadaan suku cadang, maka semua jenis pesawat helikopter buatan Eropa Timur akhirnya lumpuh tidak dapat dioperasikan lagi yang berujung dengan dibekukannya Skadron Udara 8.

Pada bulan Mei 1978 TNI AU merealisasikan pengadaan pesawat SA-330 Puma buatan Prancis sebanyak enam unit untuk menggantikan pesawat-pesawat buatan Eropa Timur. Pada tahun 1980 sebanyak lima unit yang langsung diterbangkannya dari Prancis dengan rute (Paris-Abu Dhabi-Islamabad-Colombo-Medan-Jakarta). Sesuai Skep/22/V/1981 Tanggal 20 Mei 1981, diambil keputusan mengaktifkan kembali Skadron Udara 8 Angkut Berat yang lebih satu dasawarsa mengalami pembekuan dan ditunjuk Letkol Pnb Suparman menjadi Komandan Skadron. Pada Tahun 1982 bertambah lagi lima pesawat SA-330 Puma Puma buatan Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN), serta bulan Februari 1985 didatangkan dua unit Puma yang kemudian dimodifikasi menjadi Helikopter VIP dengan nomor registrasi (HT-3317 dan HT-3318).