Skadron Udara 6

skadron6

SATYA ANGGAKARA ANJALI

Letnan Kolonel Pnb Rizky Wijayanto, S.E.
Komandan Skadron Udara 6

Letnan Kolonel Pnb Rizky Wijayanto, S.E., Lahir di Jakarta pada tanggal 8 Desember 1984. Beliau merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) dan dilantik sebagai Letnan Dua pada Tahun 2006. Selanjutnya mengikuti Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI Angkatan Udara pada Tahun 2007, Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara (Sekkau) pada Tahun 2017 dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) pada Tahun 2020. Pada tanggal 21 Maret 2025 dilantik menjadi Komandan Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja  sampai sekarang.

Sejarah Singkat

Skadron Udara 6 disingkat Skadud 6 adalah Skadron Udara dibawah Komando Wing Udara 4 yang bertempat di Lanud Atang Sendjaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skadron Udara 6 merupakan pengembangan dari Wing Ops 004 Skadron 6 Helikopter, merupakan cikal bakal seluruh satuan Helikopter yang ada sekarang ini.

Skadron Udara 6 selain mengoperasionalkan NAS-332 Super Puma, dahulu juga pernah mengoperasionalkan Helikopter S-58 Twin Pac, Mi-4, dan Helikopter SA-330 Puma (registrasi H-3301 sampai H-3306), dengan serangkaian penugasan antara lain: operasi penumpasan DI/ TII pimpinan Kartosoewirjo di Jawa Barat (1962), operasi perebutan kembali Irian Barat “Trikora” (1962), operasi penumpasan DI/ TII pimpinan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan (1965), operasi “penegak” di Jawa Barat dan operasi “mental” di Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk menumpas sisa gerombolan G30S/ PKI (sampai 1967), operasi “Bratawali” guna memberantas penyakit cacar dipedalaman Lombok dan Sumbawa (Februari 1966-Maret 1966), dan operasi “Cenderawasih” untuk menentukan tapal batas Irian Barat–Papua Nugini.

Awalnya Skadron Udara 6 mewadahi sejumlah pesawat jenis Mi-4 dan sebagai komandannya adalah Letnan Udara Satu SP Oetomo dengan perwira tekniknya LU II Tohari. Dalam periode akhir 1970, akibat tidak adanya suku cadang bagi pesawat-pesawat Mi-4 dan Mi-6 yang berasal dari Uni Soviet (kini Rusia), tingkat kesiapan pesawat menurun drastis. Ini berdampak pada turunnya kesiapan operasi dan aktivitas Wing Ops 004 sehingga kegiatan Wing ini praktis beku. Pada 1 November 1970, Mayor Udara Slamet Mochtar digantikan oleh Mayor Udara Alip Soeparman. Lebih kurang 10 bulan kemudian, tepatnya 22 September 1971, Mayor Udara Alip Soeparman digantikan oleh Mayor Udara M.Sofjan. Pada tahun tersebut, Skadron 8 dibekukan kegiatannya akibat ketiadaan suku cadang. Sementara itu Skadron 6 menerima empat unit Helikopter UH-34D “Sikorsky” dari Pemerintah Amerika Serikat. Helikopter tersebut merupakan helikopter telah digunakan Amerika dalam perang Vietnam. Pesawat helikopter dengan penampilan yang menakutkan, tinggi, besar dan tangguh ini menjadi kekuatan dan lambang kebanggaan baru bagi warga Skadron 6.