Skadron Udara 6

skadron6

SATYA ANGGAKARA ANJALI

Letnan Kolonel Pnb Heru Wendra, S.E., M.M.S.
Komandan Skadron Udara 6

Letnan Kolonel Pnb Heru Wendra, S.E., M.M.S., Lahir di Sedinginan pada tanggal 17 Desember 1983. Beliau merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) dan dilantik sebagai Letnan Dua pada Tahun 2005. Selanjutnya mengikuti Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI Angkatan Udara pada Tahun 2007, Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara (Sekkau) pada Tahun 2015 dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) (Air Force Command and Staff Course) pada Tahun 2020. Pada tanggal 25 Oktober 2023 dilantik menjadi Komandan Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja  sampai sekarang.

Sejarah Singkat

Skadron Udara 6 disingkat Skadud 6 adalah Skadron Udara dibawah Komando Wing Udara 4 yang bertempat di Lanud Atang Sendjaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skadron Udara 6 merupakan pengembangan dari Wing Ops 004 Skadron 6 Helikopter, merupakan cikal bakal seluruh satuan Helikopter yang ada sekarang ini

Skadron Udara 6 selain mengoperasionalkan NAS-332 Super Puma, dahulu juga pernah mengoperasionalkan Helikopter S-58 Twin Pac, Mi-4, dan Helikopter SA-330 Puma (registrasi H-3301 sampai H-3306), dengan serangkaian penugasan antara lain: operasi penumpasan DI/ TII pimpinan Kartosoewirjo di Jawa Barat (1962), operasi perebutan kembali Irian Barat “Trikora” (1962), operasi penumpasan DI/ TII pimpinan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan (1965), operasi “penegak” di Jawa Barat dan operasi “mental” di Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk menumpas sisa gerombolan G30S/ PKI (sampai 1967), operasi “Bratawali” guna memberantas penyakit cacar dipedalaman Lombok dan Sumbawa (Februari 1966-Maret 1966), dan operasi “Cenderawasih” untuk menentukan tapal batas Irian Barat–Papua Nugini.

Awalnya Skadron Udara 6 mewadahi sejumlah pesawat jenis Mi-4 dan sebagai komandannya adalah Letnan Udara Satu SP Oetomo dengan perwira tekniknya LU II Tohari. Dalam periode akhir 1970, akibat tidak adanya suku cadang bagi pesawat-pesawat Mi-4 dan Mi-6 yang berasal dari Uni Soviet (kini Rusia), tingkat kesiapan pesawat menurun drastis. Ini berdampak pada turunnya kesiapan operasi dan aktivitas Wing Ops 004 sehingga kegiatan Wing ini praktis beku. Pada 1 November 1970, Mayor Udara Slamet Mochtar digantikan oleh Mayor Udara Alip Soeparman. Lebih kurang 10 bulan kemudian, tepatnya 22 September 1971, Mayor Udara Alip Soeparman digantikan oleh Mayor Udara M.Sofjan. Pada tahun tersebut, Skadron 8 dibekukan kegiatannya akibat ketiadaan suku cadang. Sementara itu Skadron 6 menerima empat unit Helikopter UH-34D “Sikorsky” dari Pemerintah Amerika Serikat. Helikopter tersebut merupakan helikopter telah digunakan Amerika dalam perang Vietnam. Pesawat helikopter dengan penampilan yang menakutkan, tinggi, besar dan tangguh ini menjadi kekuatan dan lambang kebanggaan baru bagi warga Skadron 6.